wdcfawqafwef

IBU

Assalamu'alaikum wr.wb
Bismillahirahmanirrohim,saat Rosululloh sedang melakukan thawaf,beliau bertemu seorang pemuda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf beliau bertanya kepada pemuda itu, "Kenapa dengan pundakmu itu ?" pemuda itu menjawab, " Ya Rosululloh,saya dari yaman. Saya mempunyai seorang Ibu yang sudah uzur (tua). Saya sangat mencintainya dan saya tidak pernah melepaskannya. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika saya buang hajat,ketika shalat,atau ketika istirahat,selain itu sisanya saya selalu menggondongnya."

Kemudian pemuda itu bertanya, "Ya Rosululloh,apakah aku sudah termasuk anak yang berbakti kepada orang tua ?" Rosolulloh Saw sangat terharu mendengarnya,sambil memeluk pemuda itu beliau bersabda, "Sungguh Alloh Ridho kepadamu,kamu anak yang sholeh,anak yang berbakti. Tapi anakku, ketahuilah, cinta orang tuamu tidak akan terbalaskan oleh pengorbanan dan kebaikanmu."

Kisah tersebut membawa pesan penting bahwa jasa, kasih sayang dan cinta seorang ibu kepada anaknya tidak akan mungkin terbalas dan tidak bisa ternilai dengan apapun. Perjuangan seorang seorang Ibu untuk anaknya, sangatlah luar biasa. Keikhlasan dan ketelatenan dalam merawat anaknya sejak dari kandungan hingga dewasa dan bahkan hingga berkeluarga, senantiasa diberikan. Seorang Ibu rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk kehidupan sang anak. Bahkan, untaian doanya tidak pernah terputus untuk seorang anak. Mereka selalu berharap dan memohon kepada Alloh SWT agar anaknya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah.

Hanya sayang,tidak banyak saat ini kajian-kajian keagamaan yang membahas khusus berkaitan dengan bakti kepada Ibu (orang tua). Sudahkah layak kita disebut anak yang berbakti ? Sementara sikap dan perhatian kita kepada keduanya masih belum menunjukkan tanda-tanda seorang anak yang berbakti ? Sudahkah doa yang kita sampaikan untuk ampunan dan keberkahan hidup mereka menjadi doa utama kita ? Sudahkah waktu dan harta kita juga dinikmati oleh mereka ? Mungkin saat ini kita pun sudah menjadi orang tua,namun kita tetaplah seorang anak hingga kapan pun.

" Benih yang kamu tanam, itulah kelak yang akan kamu panen." jika kita patuh kepada orang tua, maka kita akan mendapatkan kepatuhan anak kita kelak. Akan tetapi jika sebaliknya ???. Setelah membaca sedikit coretan ini marilah kita sejenak merenung tentang bantahan-bantahan yang telah kita ucapkan ketika kita mendapatkan perintah Ibu kita. Kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan terhadap ibu, dan jika sekarang kita masih diberi kesempatan untuk memeluk tubuh rentanya maka peluklah dan minta maaf atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. Mohon doanya agar kita tetap menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Karena jika kita tubuh renta itu sudah terbujur kaku tak berdaya, kita tidak bisa lagi mencium tangan saat kita akan berangkat sekolah, ke pondok, maupun ke tempat lain. Tidak ada belaian lembut saat kita akan tertidur, yang ada hanya gambar kusamnya terpampang di dinding yang mulai rapuh.

" Ya Alloh ! Ampunilah aku, Ibu-Bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." Al-Khamdulillah, Wassalamu'alaikum wr.wb